Jumat, 05 Juli 2013

Proposal Disertasi S3 Manajemen Kependidikan Universitas Medan ( UNIMED)



Peranan Sistem Pendidikan Tinggi yang  Ber-Character sebagai Aplikasi Sistem dan UU Sisdiknas
By. Nur Aisyah,SE,MM
NIDN. 0109106701

ABSTRACT

Studi tentang karakter dan pengembangannya dalam sistem pendidikan jarak jauh (SPJJ) masih merupakan ikhtiar yang baru intensif dilakukan sejak periode 2000 an. Sekalipun demikian, berbagai studi memperlihatkan kecenderungan yang jelas pada 4 pengembangan karakter, yaitu karakter kinerja, relasional, moral, dan spiritual. Pengembangan keempat karakter tersebut direfleksikan dan terintegrasi di dalam berbagai konteks penggunaan desain dan medium teknologi , dan sekaligus menjadi karakteristik atau ciri khas dalam studi dan pengembangan karakter pada Proses Belajar Mengajar (PBM ) Mahasiswa.
Tulisan ini akan meninjau berbagai studi tentang karakter dan pengembangannya dalam konteks ber- karakter dan beberapa ikhtiar yang telah dilakukan oleh institusi dalam pengembangan karakter.

I. PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Pendidikan tinggi terdiri dari (1) pendidikan akademik yang memiliki fokus dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan (2) pendidikan vokasi yang menitikberatkan pada persiapan lulusan untuk mengaplikasikan keahliannya.
Institusi Pendidikan Tinggi yang menawarkan pendidikan akademik dan vokasi dapat dibedakan berdasarkan jenjang dan program studi yang ditawarkan seperti akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut dan universitas.
Akademi adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan vokasi dalam satu cabang atau sebagian cabang ilmu pengetahuan, teknologi atau kesenian tertentu. Sedangkan Politeknik adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan profesional dalam sejumlah bidang pengetahuan khusus. Kedua bentuk pendidikan tinggi ini menyediakan pendidikan pada level diploma. Contoh pendidikan tinggi seperti ini adalah Akademi Bahasa dan Politeknik Pertanian.
Sekolah Tinggi adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi dan akademik dalam lingkup satu disiplin ilmu pengetahuan, teknologi atau kesenian tertentu. Oleh karena itu, sekolah Tinggi ini menawarkan pendidikan baik pada level diploma maupun sarjana. Namun, ketika sebuah sekolah tinggi memenuhi persyaratan mereka dapat menawarkan pendidikan tingkat lanjut setelah level sarjana. Sekolah Tinggi ilmu Komputer merupakan salah satu contoh dari jenis pendidikan tinggi ini.
Institut dan Universitas adalah institusi perguruan tinggi yang menyediakan pendidikan tinggi yang mengarah kepada level sarjana. Institut menawarkan pendidikan akademik dan/atau vokasi dalam kelompok disiplin ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau seni tertentu. Disisi lain, Universitas menawarkan pendidikan akademik dan/atau vokasi dalam berbagai kelompok disiplin ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau seni. Institusi pendidikan tinggi ini dapat juga melayani pendidikan pada level profesional. Institut Seni adalah salah satu contohnya.
II. Rumusan/Tujuan
Jenjang Pendidikan  dan Syarat Belajar
Institusi pendidikan tinggi menawarkan berbagai jenjang pendidikan baik berupa pendidikan akademis maupun pendidikan vokasi. Perguruan tinggi yang memberikan pendidikan akademis dapat menawarkan jenjang pendidikan Sarjana, Program Profesi, Magister (S2), Program Spesialis (SP) dan Program Doktoral. Sedangkan pendidikan vokasi menawarkan program Diploma I, II, II dan IV.
Untuk menyelesaikan pendidikan Sarjana (S1), seorang mahasiswa diwajibkan untuk mengambil 144-160 Satuan Kredit Semester (SKS) yang diambil selama delapan  sampai dua belas semester. Pada jenjang S2 atau program Pasca Sarjana, seorang mahasiswa harus menyelesaikan 39 sampai 50 SKS selama kurun waktu empat sampai sepuluh semester dan 79 samapi 88 SKS harus diselesaikan dalam jangka waktu delapan samapi empat belas semester bagi program doktoral.
PEMBAHASAN
Metode Pembelajaran dan Jadwal Akademik
Pendidikan tinggi dapat diterapkan dalam beberapa bentuk: reguler atau tatap muka dan pendidikan jarak jauh. Pendidikan reguler diterapkan dengan menggunakan komunikasi langsung diantara dosen dan mahasiswa, sedangkan pendidikan jarak jauh dilaksanakan dengan menggunakan berbagai jenis media komunikasi seperti surat menyurat, radio, audio/video, televisi, dan jaringan computer.
Baik pendidikan reguler maupun pendidikan jarak jauh memulai aktivitas akademis atau  jadwal akademikpada bulan September setiap tahunnya. Satu tahun akademik terbagi atas minimal dua semester yang terdiri dari setidak-tidaknya 16 minggu. Institusi pendidikan tinggi juga dapat melangsungkan semester pendek diantara dua semester reguler.
Penerimaan mahasiswa pada perguruan tinggi didasarkan atas beberapa persyaratan dan prosedur serta objek penyeleksian yang tidak diskriminatif. Hal tersebut diatur oleh Senat masing-masing institusi pendidikan tinggi. Penerimaan mahasiswa merupakan tanggung jawab dari masing-masing perguruan tinggi.
Calon mahasiswa D1,D2,D3,D4 dan S1 harus menamatkan pendidikan menengah atas atau yang sederajat dan lulus pada ujian masuk masing-masing perguruan tinggi. Kandidat mahasiswa S2 harus memiliki ijazah Sarjana (S1) atau yang sederajat dan lulus ujian seleksi masuk perguruan tinggi. Untuk S3, Mahasiswa harus memiliki Ijazah S2 atau yang sederajat dan lulus seleksi.
Secara historis, sistem pendidikan jarak jauh (SPJJ) telah digunakan dan dikembangkan sejak tahun 1800an, dan mulai digunakan pada jenjang pendidikan tinggi sekitar tahun 1850an. Universitas di dunia yang pertama kali menerapkan SPJJ adalah University of Chicago. Kini, SPJJ
telah diakui sebagai ’disiplin ilmiah’ dengan landasan filosofi, teori, dan praktik yang sudah
mapan (Holmberg, 1986; Keegan, 1990). 


Gelar S2
Gelar S2 ditawarkan dalam 2 jenis, Akademik atau Profesional. Program gelar S2 tersedia di bidang yang beragam.
  • Program S2 biasanya berlangsung selama 2 tahun di bidang tertentu.
  • Gelar S2 Akademik termasuk: Master of Arts (MA) dan Master of Science (MS).
  • Gelar S2 Profesional antara lain: Master of Business Administration (MBA), Master of Education (MeD), Master of Social Work (MSW) dan lainnya.
  • Sebagai salah satu syarat penerimaan program S2, siswa harus lulus ujian GRE. Siswa yang ingin mengambil program MBA harus lulus ujian GMAT.  
 
Gelar S3
Program S3 meliputi proses belajar lanjutan di tingkat yang lebih tinggi, mengikuti seminar, menulis skripsi, untuk melatih siswa menjadi ahli riset yang kemudian akan mengajar disiplin ilmu tertentu di college atau universitas.
  • Minimum durasi untuk program ini adalah 3 tahun.
  • Sebagai salah satu syarat penerimaan, siswa harus lulus ujian GRE ®  untuk mengikuti program graduate.
  • Setelah berhasil lulus dari program ini, siswa akan mendapatkan gelar Doctor of Philosophy (PhD).
 
Dalam konteks penelitian berbasis internet, kebijakan institusional dapat dilakukan melalui: (1)
fasilitasi secara psikologis, geografis, waktu, dan lain-lain, terhadap peneliti, subjek penelitian,
praktisi, dan/atau non-peneliti PJJ atas signifikansi kode etik dalam penelitian; (2) internalisasi
dan lokalisasi publikasi ilmiah; (3) perlindungan atas independensi dan otonomi peneliti; serta
(4) penegakan profesionalisme multibahasa sebagai aset di era global melalui pembinaan
integritas personal atas kejujuran akademik dan dorongan untuk melakukan kerjasama
akademik (Demiray & Sharma, 2008).


Daftar Pustaka


  The educational System in Germany, The The educational System in Germany, The Dual System: Part-time  Vocational Education, The Development and Implementation of Education Standards in Germany, Archived information 1999, 2012. (http://www.ed.Gove/ pubs/German Case study/ chapter 2nd,html).
  Undang-Undang RI No.14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, Bandung: Citra Umbara, 2006.
  Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bandung: Fokusmedia, 2003.

Entri Populer

My Beibeh at Pandawa Beach Bali

My Beibeh  at Pandawa Beach Bali

Nara Sumber At Deli TV

Nara Sumber At Deli TV

my own

my own
Universal Studio Bandung

Graduation ICM 2011

Graduation ICM 2011

my sweety

my sweety

A gift

A gift
graduation 2011

My Self

My Self
Kata sambutan acara Wisuda ICM