Senin, 12 November 2012
Kamis, 01 November 2012
Senin, 29 Oktober 2012
Minggu, 28 Oktober 2012
Kerangka atau Tata Cara Penulisan Karya Ilmiah | Tutorial and Informations
Bab I Pendahuluan
Paparan tentang apa yang menjadi masalah dengan latar belakangnya
Bab II Landasan teori
Paparan tentang kerangka acuan atau objek yang sudah digunakan dalam memecahkan masalah. Gambarkan konsep-konsep yang digunakan, pendekatan yang digunakan, gambarkan teori-teori yang pernah ada yang berkaitan dengan masalah yang digarap, mengemukakan asumsi-asumsi dasar sebagai landasan berpikir, dan kemukakan hipotesis bila ada. Umumnya dikemukakan dalam bagian kerangka teoritis atau landasan teori atau teori.
Bab III METODE penelitian
Paparan mengenai apa yang dilakukan dalam suatu penelitian (langkah-langkah) yang dilakukan sebelum melakukan suatu penelitian dan dikemas dalam bagian metode penelitian.
Bab IV Hasil penelitian dan pembahasan
Jawaban terhadap pertanyaan apa yang dikemukakan umumnya dikemukakan dalam bagian temuan atau hasil. Hasil-hasil penelitian harus mampu berfungsi sebagai alat pembuktian.
Bab V kesimpulan dan saran
Kesimpulan, sebagai pernyataan singkat yang mengungkapkan hasil penyelidikan secara menyeluruh. Saran, sebagai pernyataan yang bertujuan untuk penyempurnaan hasil akhir penyelidikan.
Kesimpulan memuat hasil sesuai dengan tujuan penelitian, penulis harus dapat menjelaskan kepentingan akan temuannya, bukan merupakan pengulangan yang telah dibahas pada bagian pembahasan, harus menceritakan pada pembaca mengapa temuan ini penting, dan bagaimana temuan ini berkontribusikan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta penelitian apa yang harus dilakukan kemudian.
bab vi abstrak
Abstrak adalah suatu bagian uraian yang sangat singkat, jarang lebih panjang dari enam atau delapan baris, bertujuan untuk menerangkan kepada pembaca-pembaca aspek-aspek mana yang tercakup dalam se-buah uraian tanpa berusaha mengatakan apa yang dibicarakan me¬ngenai aspek-aspek itu.
bab vii referensi : kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka
Kutipan. Pembuatan skripsi dan karya ilmiah mengharuskan para penulis mencari sumber informasi ilmiah yang diperlukan untuk penulisan tersebut. Pengetahuan ilmiah yang dikutip dari seseorang dipergunakan untuk berbagai tujuan sesuai dengan argumentasi yang diajukan, misalnya untuk mendukung pernyataan penulis atau mendefinisikan sesuatu. Kutipan-kutipan tersebut dapat berbentuk "kutipan langsung" atau "kutipan tidak langsung". Kutipan langsung yang pendek dimasukkan dalam teks atau tubuh skripsi dengan menggunakan tanda kutip
Catatan kaki atau notasi ilmiah cukup penting untuk diperhatikan dalam menulis karya ilmiah. Notasi ilmiah adalah catatan pendek untuk mengetahui sumber informsi ihniah yang dikutip dalam suatu karya ilmiah.[i] Karena catatan tersebut diletakkan di bagian bawah halaman maka sering disebut catatan kaki atau footnote. Catatan kaki tidak hanya digunakan untuk mengetahui dan mendalami sumber informasi tetapi juga untuk memberikan catatan tambahan tentang suatu informasi dalam penulisan ilmiah tanpa mengganggu keseluruhan penulisan tersebut. catatan kaki mencakup: (1) nama penulis, (2) judul tulisan, (3) tempat pener-bitan, (4) nama penerbit, (5) tahun penerbitan, (6) halaman yang dikutip.
Daftar pustaka dapat berupa buku, jurnal, majalah, media masa, kertas kerja, ensiklopedi, internet, dan bahan penerbitan lain (termasuk komunikasi pribadi). Fungsi daftar pustaka: (a) Sebagai alat untuk melihat kembali sumber asli oleh ilmuwan lain, sehingga ilmuwan lain dapat melihat benar atau tidaknya pengutipan pernyataan di dalam bahan pustaka yang digunakan atau bahkan dapat digunakan sebagai alat untuk melihat perkembangan ilmu. (b) Untuk mengetahui lebih jauh tentang sumber acuan yang terdapat dalam sebuah catatan kaki. (c) Untuk melihat cakupan keilmuan seluruh isi tulisan ilmiah sebagai indikator mutu isinya, dengan catatan bahwa semakin terspesialisasi bahan pustaka yang digunakan maka semakin tinggi nilai tulisan ilmiah. (d) Untuk mengetahui dampak ilmiah dari tulisan ilmiah.
Tata aturan penulisan daftar pustaka: (a) Penulisan daftar pustaka disusun secara alfabetis, dari A -Z, dengan patokan pada huruf pertama dari nama keluarga atau marga penulis. (b) Penulisan nama orang Indonesia yang lebih dari satu kata, adalah kata kedua dianggap sebagai nama keluarga dengan disertai tanda-baca koma (,) diikuti singkatan kata pertama dan diakhiri dengan tanda titik (.).
(Catatan: apabila suatu bahan pustaka tidak terinformasi penulisnya, maka nama penulis tidak boleh ditulis dengan Anonim). (c) Setelah nama pengarang, berikutnya ditulis tahun penerbitan bahan pustaka dan diakhiri dengan tanda titik. (d) Setelah tahun terbit bahan pustaka, berikutnya ditulis judul bahan pustaka yang diketik miring diakhiri dengan tanda titik (.). (e) Setelah nama bahan pustaka, selanjutnya ditulis (1) nama penerbit untuk bahan pustaka berupa buku, dan (2) nama jurnal beserta volume, nomor, tahun terbit, dan halaman bahan pustaka yang dibaca untuk artikel ilmiah yang diterbitkan dalam bentuk jurnal. (f) Bagian terakhir adalah nama kota dari alamat penerbit untuk bahan pustaka berupa buku. (g) Apabila nama penulis dari bahan pustaka yang dirujuk lebih dari satu, maka penulis ke-2 dan ke-3 urutan kata namanya tetap seperti nama aslinya hanya kata pertama dan/atau kedua disingkat.Kerangka atau Tata Cara Penulisan Karya Ilmiah | Tutorial and Informations
Paparan tentang apa yang menjadi masalah dengan latar belakangnya
- Latar belakang : diskripsi masalah, data awal yang mendukung adanya masalah dan akar timbulnya masalah. Mengapa dan apa yang mendorong peneliti memilih topik penelitian ini.
- Rumuskan masalah secara jelas, singkat, termasuk konsep-konsep yang digunakan, masalah dibatasi, bagian mana yang digarap, mengapa bagian itu yang diambil, dan gambarkan pentingnya masalah: sumbangannya terhadap perkembangan ilmu, kegunaan praktis (bila ada), hubungan dengan penelitian lain Kegunaan yang lebih umum.
- Tujuan penelitian
- Manfaat penelitian
Bab II Landasan teori
Paparan tentang kerangka acuan atau objek yang sudah digunakan dalam memecahkan masalah. Gambarkan konsep-konsep yang digunakan, pendekatan yang digunakan, gambarkan teori-teori yang pernah ada yang berkaitan dengan masalah yang digarap, mengemukakan asumsi-asumsi dasar sebagai landasan berpikir, dan kemukakan hipotesis bila ada. Umumnya dikemukakan dalam bagian kerangka teoritis atau landasan teori atau teori.
Bab III METODE penelitian
Paparan mengenai apa yang dilakukan dalam suatu penelitian (langkah-langkah) yang dilakukan sebelum melakukan suatu penelitian dan dikemas dalam bagian metode penelitian.
Bab IV Hasil penelitian dan pembahasan
Jawaban terhadap pertanyaan apa yang dikemukakan umumnya dikemukakan dalam bagian temuan atau hasil. Hasil-hasil penelitian harus mampu berfungsi sebagai alat pembuktian.
Bab V kesimpulan dan saran
Kesimpulan, sebagai pernyataan singkat yang mengungkapkan hasil penyelidikan secara menyeluruh. Saran, sebagai pernyataan yang bertujuan untuk penyempurnaan hasil akhir penyelidikan.
Kesimpulan memuat hasil sesuai dengan tujuan penelitian, penulis harus dapat menjelaskan kepentingan akan temuannya, bukan merupakan pengulangan yang telah dibahas pada bagian pembahasan, harus menceritakan pada pembaca mengapa temuan ini penting, dan bagaimana temuan ini berkontribusikan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta penelitian apa yang harus dilakukan kemudian.
bab vi abstrak
Abstrak adalah suatu bagian uraian yang sangat singkat, jarang lebih panjang dari enam atau delapan baris, bertujuan untuk menerangkan kepada pembaca-pembaca aspek-aspek mana yang tercakup dalam se-buah uraian tanpa berusaha mengatakan apa yang dibicarakan me¬ngenai aspek-aspek itu.
bab vii referensi : kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka
Kutipan. Pembuatan skripsi dan karya ilmiah mengharuskan para penulis mencari sumber informasi ilmiah yang diperlukan untuk penulisan tersebut. Pengetahuan ilmiah yang dikutip dari seseorang dipergunakan untuk berbagai tujuan sesuai dengan argumentasi yang diajukan, misalnya untuk mendukung pernyataan penulis atau mendefinisikan sesuatu. Kutipan-kutipan tersebut dapat berbentuk "kutipan langsung" atau "kutipan tidak langsung". Kutipan langsung yang pendek dimasukkan dalam teks atau tubuh skripsi dengan menggunakan tanda kutip
Catatan kaki atau notasi ilmiah cukup penting untuk diperhatikan dalam menulis karya ilmiah. Notasi ilmiah adalah catatan pendek untuk mengetahui sumber informsi ihniah yang dikutip dalam suatu karya ilmiah.[i] Karena catatan tersebut diletakkan di bagian bawah halaman maka sering disebut catatan kaki atau footnote. Catatan kaki tidak hanya digunakan untuk mengetahui dan mendalami sumber informasi tetapi juga untuk memberikan catatan tambahan tentang suatu informasi dalam penulisan ilmiah tanpa mengganggu keseluruhan penulisan tersebut. catatan kaki mencakup: (1) nama penulis, (2) judul tulisan, (3) tempat pener-bitan, (4) nama penerbit, (5) tahun penerbitan, (6) halaman yang dikutip.
Daftar pustaka dapat berupa buku, jurnal, majalah, media masa, kertas kerja, ensiklopedi, internet, dan bahan penerbitan lain (termasuk komunikasi pribadi). Fungsi daftar pustaka: (a) Sebagai alat untuk melihat kembali sumber asli oleh ilmuwan lain, sehingga ilmuwan lain dapat melihat benar atau tidaknya pengutipan pernyataan di dalam bahan pustaka yang digunakan atau bahkan dapat digunakan sebagai alat untuk melihat perkembangan ilmu. (b) Untuk mengetahui lebih jauh tentang sumber acuan yang terdapat dalam sebuah catatan kaki. (c) Untuk melihat cakupan keilmuan seluruh isi tulisan ilmiah sebagai indikator mutu isinya, dengan catatan bahwa semakin terspesialisasi bahan pustaka yang digunakan maka semakin tinggi nilai tulisan ilmiah. (d) Untuk mengetahui dampak ilmiah dari tulisan ilmiah.
Tata aturan penulisan daftar pustaka: (a) Penulisan daftar pustaka disusun secara alfabetis, dari A -Z, dengan patokan pada huruf pertama dari nama keluarga atau marga penulis. (b) Penulisan nama orang Indonesia yang lebih dari satu kata, adalah kata kedua dianggap sebagai nama keluarga dengan disertai tanda-baca koma (,) diikuti singkatan kata pertama dan diakhiri dengan tanda titik (.).
(Catatan: apabila suatu bahan pustaka tidak terinformasi penulisnya, maka nama penulis tidak boleh ditulis dengan Anonim). (c) Setelah nama pengarang, berikutnya ditulis tahun penerbitan bahan pustaka dan diakhiri dengan tanda titik. (d) Setelah tahun terbit bahan pustaka, berikutnya ditulis judul bahan pustaka yang diketik miring diakhiri dengan tanda titik (.). (e) Setelah nama bahan pustaka, selanjutnya ditulis (1) nama penerbit untuk bahan pustaka berupa buku, dan (2) nama jurnal beserta volume, nomor, tahun terbit, dan halaman bahan pustaka yang dibaca untuk artikel ilmiah yang diterbitkan dalam bentuk jurnal. (f) Bagian terakhir adalah nama kota dari alamat penerbit untuk bahan pustaka berupa buku. (g) Apabila nama penulis dari bahan pustaka yang dirujuk lebih dari satu, maka penulis ke-2 dan ke-3 urutan kata namanya tetap seperti nama aslinya hanya kata pertama dan/atau kedua disingkat.Kerangka atau Tata Cara Penulisan Karya Ilmiah | Tutorial and Informations
Minggu, 07 Oktober 2012
Jurnal Nur Aisyah,SE,MM
ANALISA
PEMBERIAN KOMPENSASI GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KINERJA KARYAWAN PADA
AKUBANK ICM MEDAN
Oleh
Nur
Aisyah,SE,MM
Dosen Tetap
Akademi Keuangan dan Perbankan (AKUBANK) ICM Medan
Abstract
Compensation
is the remuneration provided by the organization / company to employees who
may be financial or non-financial, in a fixed period. Good
compensation system will be able
to provide satisfaction for employees and enable
the company to obtain, hiring,
and retaining employees.
For the organization / company compensation has
significance because of
compensation reflects the
organization's efforts in maintaining and improving the welfare of the employee. Experience shows that inadequate
compensation can reduce work performance, motivation and job satisfaction may even lead to a potential employee left the company.
System of compensation that may directly help stability organization
and indirectly contribute in
encouraging stability and economic growth. Otherwise unfavorable compensation can cause turmoil among
employees due to dissatisfaction.
This in turn will
lead to dissatisfaction turmoil of economic insecurity.
As for the function of compensation is :
a.
utilization of human resources more efficiently and more
effectively
b. promote stability and economic growth
b. promote stability and economic growth
Key Words : Compensation, employee and ,satisfaction
I. Pendahuluan
Dalam era globalisasi sekarang ini, baik perusahaan
besar maupun kecil, harus menghargai sumber daya manusia yang dimilikinya sebab
hal ini akan mempengaruhi perkembangan perusahaan. Sumber daya manusia
merupakan salah satu faktor produksi bagi perusahaan, selain faktor produksi
alam, modal, dan kewirausahaan. Dalam hal ini, sumber daya manusia yang
dimaksud adalah tenaga kerja yang berfungsi sebagai pelaksana kegiatan
organisasi (subjek) dan sekaligus sebagai sasaran (objek) dari suatu
organisasi.
Salah satu peran karyawan bagi
perusahaan adalah sebagai alat pencapai tujuan. Oleh karena itu, perusahaan
harus mengetahui bagaimana cara meningkatkan produktivitas kerja
karyawan-karyawannya. Di sisi lain, karyawan yang telah memberikan waktu,
tenaga, dan keahlian yang dimilikinya untuk perusahaan tentunya mengharapkan
balas jasa dari perusahaan. Dalam hal ini, balas jasa yang dimaksud adalah
kompensasi. Kompensasi merupakan seusatu yang diperoleh karyawan sebagai
pertukaran atas kontribusi yang diberikan kepada perusahaan. Kompensasi itu
sendiri dapat berupa pembayaran langsung (direct
payment) ataupun pembayaran tidak langsung (indirect payment).
Sehubungan
dengan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan memilih
“Analisa Pemberian Kompensasi Guna
Meningkatkan Produktivitas Karyawan pada AKUBANK ICM Medan” .
II.Batasan Masalah/Rumusan
Masalah
Pemberian kompensasi oleh perusahaan kepada karyawan
ini juga harus diperhatikan demi meningkatkan semangat kerja karyawannya.
Penelitian ini hanya membatasi pada pengaruh pemberian kompensasi yang akan
memberikan dampak positif untuk meningkatkan produkstivitas kinerja karyawan.
Berdasarkan penjelasan tersebut, penulis merumuskan
permasalahan sebagai berikut: ”Apakah
pemberian kompensasi yang diberikan kepada karyawan Meningkatkan
Produktivitas Kinerja pada AKUBANK ICM Medan ?”
III.Tujuan Penelitian
Tujuan
dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Untuk memahami sistem kompensasi serta hubungannya dengan
produktivitas karyawan.
2.
Untuk membandingkan teori-teori yang dipelajari selama
proses perkuliahan dengan kenyataan di lapangan,
3.
Untuk mengetahui sistem motivasi yang diterapkan oleh
serta pengaruhnya terhadap produktivitas karyawan .
IV.Pembahasan Hasil Penelitian
Menurut Gary Dessler (2003:2):
“Human
Resource Management is the policies and practies involved in carrying out the
“people” or human resource aspects of a management position, including
recruiting, screening, training, rewarding, and appraising.”
(artinya manajemen SDM adalah kebijakan dan cara-cara
yang dipraktekan dan berhubungan dengan pemberdayaan manusia atau aspek-aspek
SDM dari sebuah posisi manajemen termasuk perekrutan, seleksi, pelatihan,
penghargaan dan penilaian.)
Selain cara-cara yang harus diperhatikan sebuah
perusahaan dalam meningkatkan produktivitas karyawannya, kita juga harus
mengetahui tentang indikasi turunnya semangat kerja karyawan. Terkadang, dalam
periode tertentu, karyawan dapat mengalami penurunan semangat kerja, hal itu
tidak dapat dihindari. Indikasi-indikasi turunnya semangat kerja karyawan tersebut adalah sebagai
berikut:
a.
Turun / rendahnya
produktivitas kerja
b.
Tingkat
ketidakhadiran yang tinggi
c.
Tingkat kerusakan
yang tinggi
d.
Kegelisahan di
mana–mana
e.
Tuntutan yang
seringkali terjadi
f.
Pemogokan
4.1. Pemberian
Kompensasi oleh Perusahaan
Kompensasi memiliki arti penting karena kompensasi mencerminkan upaya
organisasi dalam mempertahankan dan meningkatkan kesejahteraan karyawannya. Adapun kompensasi yang diberikan oleh
perusahaan dibagi dua kelompok: insentif dan kompensasi pelengkap.
4.1.1 Insentif
Seperti yang
dijelaskan pada bab dua bahwa yang dimaksud dengan insentif adalah memberikan
upah/gaji berdasarkan perbedaan prestasi kerja sehingga bisa jadi dua orang
yang memiliki jabatan sama akan menerima upah yang berbeda, karena prestasinya
berbeda, meskipun gaji pokoknya/dasarnya sama. Dalam hal ini, bonus juga
merupakan bagian dari insentif.
Perusahaan
juga memberikan bonus kepada karyawan yang berprestasi setiap bulannya,
misalnya uang kerajinan bagi karyawan yang tidak pernah absen selama satu
bulan, dan uang lembur untuk karyawan yang melakukan pekerjaan di luar jam
kerja. Bahkan bila karyawan dinilai berkembang selama bekerja, karyawan
tersebut akan mendapat kenaikan gaji.
4.1.2
Kompensasi Pelengkap
Kompensasi pelengkap yang
diberikan oleh perusahaan meliputi pesangon, tunjangan kesehatan, asuransi, dan
Tunjangan Hari Raya (THR).
4.1.2.1 Pesangon
Uang pesangon ini
diberikan oleh perusahaan kepada karyawan yang diberhentikan oleh perusahaan
ataupun karyawan yang mengundurkan diri sendiri. Untuk karyawan yang
mengundurkan diri sendiri, perusahaan akan memberikan uang pesangon tersebut
bila masa kerjanya lebih dari 5 tahun. Besarnya uang pesangon tersebut
tergantung dari besarnya gaji dan posisi karyawan di dalam perusahaan.
4.1.2.2Tunjangan Kesehatan
Tunjangan kesehatan
yang diberikan oleh perusahaan sesuai dengan ketentuan-ketentuan perusahaan.
Karyawan-karyawan mendapatkan uang pengobatan dalam jumlah tertentu setiap
bulannya. Bila karyawan jatuh sakit dan membutuhkan biaya pengobatan yang jauh
lebih besar dari uang pengobatan perbulan, maka karyawan boleh mengajukan
permohonan kepada perusahaan. Perusahaan akan mempertimbangkan permohonan
tersebut dan memberikan bantuan. Besarnya bantuan yang diberikan perusahaan
tergantung dari situasi dan posisi karyawan di dalam perusahaan.
4.1.2.3 Asuransi Kecelakaan Kerja
4.1.2.4 Tunjangan Hari Raya
Tiap tahun, karyawan
perusahaan yang telah bekerja minimal satu tahun akan mendapatkan Tunjangan
Hari Raya (THR) dari perusahaan sebesar satu bulan gaji. Sedangkan untuk
karyawan yang bekerja di bawah satu tahun hanya mendapatkan Tunjangan Hari Raya
(THR) sebesar gaji setengah bulan saja.
4.2 Wawancara
Selain
melakukan observasi, penulis juga melakukan wawancara dengan salah seorang
karyawan . Berdasarkan wawancara yang dilakukan, penulis merumuskan hasil
wawancara tersebut sebagai berikut ini:
Q: Apakah gaji yang diperoleh karyawan telah
sesuai dengan UMR?
A: Gaji yang
perusahaan berikan telah sesuai dengan UMR. Bahkan untuk karyawan yang rajin
dan bekerja dengan baik, mendapatkan gaji di atas UMR.
Q: Apakah
karyawan mendapat uang pesangon bila diberhentikan oleh perusahaan? Lalu
bagaimana bila karyawan tersebut berhenti sendiri?
A: Bila karyawan
diberhentikan oleh perusahaan, karyawan tersebut akan mendapat pesangon dari
perusahaan, biasanya minimal sebesar 5 bulan gaji. Untuk karyawan yang berhenti
sendiri, perusahaan akan memberikan uang pesangon tersebut bila masa kerjanya
lebih dari 5 tahun. Besarnya uang pesangon tersebut tergantung dari besarnya
gaji dan posisi karyawan di dalam perusahaan. Biasanya, pesangon untuk karyawan
yang berhenti sendiri hanya sebesar 2 bulan gaji.
Q: Apakah
karyawan merasa puas dengan gaji yang diberikan oleh perusahaan?
A: Karyawan merasa puas dengan gaji yang mereka
terima karena gaji tersebut sudah sesuai dengan standar UMR, bahkan melebihi
UMR. Hanya saja, karena tingginya harga kebutuhan pada masa sekarang ini,
karyawan-karyawan mengharapkan adanya kenaikan gaji dari perusahaan.
Q: Apakah karyawan mendapat uang kerajinan bila
tidak pernah absen dalam satu bulan?
A: Bila dalam
satu bulan karyawan tersebut selalu hadir, karyawan akan mendapat bonus dari
perusahaan berupa uang kerajinan yang besarnya sama untuk semua karyawan.
Q: Apakah
karyawan selalu datang tepat waktu sesuai dengan jam kerjanya?
A: Sebagian
besar karyawan selalu datang tepat waktu. Pertama, mereka melakukan itu karena
merasa itu merupakan tanggung jawab dan kewajiban mereka sebagai seorang
karyawan. Kedua, mereka termotivasi oleh uang kerajinan yang
diberikan oleh perusahaan. Namun, ada juga beberapa karyawan
yang kadang-kadang datang terlambat.
4.3 Analisa Hasil
Penulis mengajukan kuesioner
kepada sampel dalam bentuk berstruktur di mana telah disediakan beberapa
pilihan sebagai jawaban berupa sikap setuju ataupun tidak setuju terhadap pertanyaan
yang diberikan. Adapun contoh kuesioner yang diberikan kepada sampel dapat
dilihat pada lampiran.
Berdasarkan jawaban responden
sebanyak 20 orang karyawan terhadap kuesioner yang diajukan, berikut penulis
akan paparkan data tersebut dalam bentuk tabel-tabel sebagai berikut:
Tabel 4-1
Perusahaan Memberikan Bonus kepada Karyawan berprestasi
No.
|
Jawaban
Responden
|
Frekuensi
|
Persentase
|
1
|
Sangat Tidak Setuju
|
-
|
-
|
2
|
Tidak Setuju
|
-
|
-
|
3
|
Rata-rata/Cukup
|
5
|
25,00%
|
4
|
Setuju
|
8
|
40,00%
|
5
|
Sangat Setuju
|
7
|
35,00%
|
|
TOTAL
|
20
|
100,00%
|
Berdasarkan tabel 4-1 di atas,
terlihat bahwa tidak ada responden yang menjawab “Sangat Tidak Setuju” dan
“Tidak Setuju”. Responden yang menjawab ”Rata-rata” sebanyak 5 orang (25,00%),
yang menjawab ”Setuju” sebanyak 8 orang (40,00%), dan yang menjawab ”Sangat
Setuju” sebanyak 7 orang (35,00%).
Tabel 4-2
Perusahaan Memberikan THR kepada Karyawan Berdasarkan Persentase Tertentu dari
Gaji Karyawan Sesuai Kebijakan
No.
|
Jawaban
Responden
|
Frekuensi
|
Persentase
|
1
|
Sangat Tidak Setuju
|
-
|
-
|
2
|
Tidak Setuju
|
-
|
-
|
3
|
Rata-rata/Cukup
|
5
|
25,00%
|
4
|
Setuju
|
15
|
75,00%
|
5
|
Sangat Setuju
|
-
|
-
|
|
TOTAL
|
20
|
100,00%
|
Tabel 4-2 menunjukkan bahwa tidak ada responden yang
menjawab “Sangat Tidak Setuju”, “Tidak Setuju”, dan ”Sangat Setuju”. Adapun responden yang menjawab ”Rata-rata” sebanyak 5
orang (25,00%) dan yang menjawab ”Setuju” sebanyak 15 orang (75,00%).
Tabel 4-3 Perusahaan Memberikan
Tunjangan Kesehatan yang Memadai kepada Karyawannya
No.
|
Jawaban
Responden
|
Frekuensi
|
Persentase
|
1
|
Sangat Tidak Setuju
|
-
|
-
|
2
|
Tidak Setuju
|
-
|
-
|
3
|
Rata-rata/Cukup
|
-
|
-
|
4
|
Setuju
|
20
|
100,00%
|
5
|
Sangat Setuju
|
-
|
-
|
|
TOTAL
|
20
|
100,00%
|
Tabel 4-3 menunjukkan bahwa semua responden menjawab
”Setuju”. Artinya,
tunjangan kesehatan yang diberikan oleh perusahaan sudah memadai.
Tabel 4-4
Karyawan yang Tidak Pernah Absen dalam Tiap Bulan akan Memperoleh Uang
Kerajinan
No.
|
Jawaban
Responden
|
Frekuensi
|
Persentase
|
1
|
Sangat Tidak Setuju
|
-
|
-
|
2
|
Tidak Setuju
|
-
|
-
|
3
|
Rata-rata/Cukup
|
-
|
-
|
4
|
Setuju
|
20
|
100,00%
|
5
|
Sangat Setuju
|
-
|
-
|
|
TOTAL
|
20
|
100,00%
|
Berdasarkan tabel 4-4 di atas,
terlihat bahwa semua responden menjawab ”Setuju”.
Tabel 4-5
Karyawan Selalu Datang Tepat Waktu
No.
|
Jawaban
Responden
|
Frekuensi
|
Persentase
|
1
|
Sangat Tidak Setuju
|
-
|
-
|
2
|
Tidak Setuju
|
6
|
30,00%
|
3
|
Rata-rata/Cukup
|
11
|
55,00%
|
4
|
Setuju
|
3
|
15,00%
|
5
|
Sangat Setuju
|
-
|
-
|
|
TOTAL
|
20
|
100,00%
|
Berdasarkan tabel 4-5 di atas,
terlihat bahwa tidak ada responden yang menjawab “Sangat Tidak Setuju” dan
“Sangat Setuju”. Responden yang menjawab ”Tidak Setuju” sebanyak 6 orang
(30,00%), yang menjawab ”Cukup” sebanyak 11 orang (55,00%), dan yang menjawab
”Setuju” sebanyak 3 orang (15,00%).
Tabel 4-6
Ada Hubungan yang Baik antara Pimpinan dan Karyawan
No.
|
Jawaban
Responden
|
Frekuensi
|
Persentase
|
1
|
Sangat Tidak Setuju
|
-
|
-
|
2
|
Tidak Setuju
|
-
|
-
|
3
|
Rata-rata/Cukup
|
9
|
45,00%
|
4
|
Setuju
|
11
|
55,00%
|
5
|
Sangat Setuju
|
-
|
-
|
|
TOTAL
|
20
|
100,00%
|
Berdasarkan tabel 4-6 di atas,
terlihat bahwa tidak ada responden yang menjawab “Sangat Tidak Setuju”, “Tidak
Setuju”, dan ”Sangat Setuju”. Responden yang menjawab ”Rata-rata” sebanyak 9
orang (45,00%) dan yang menjawab ”Setuju” sebanyak 11 orang (55,00%).
Tabel 4-7
Karyawan Memiliki Rasa Tanggung Jawab dalam Melaksanakan Pekerjaannya
No.
|
Jawaban
Responden
|
Frekuensi
|
Persentase
|
1
|
Sangat Tidak Setuju
|
-
|
-
|
2
|
Tidak Setuju
|
2
|
10,00%
|
3
|
Rata-rata/Cukup
|
12
|
60,00%
|
4
|
Setuju
|
6
|
30,00%
|
5
|
Sangat Setuju
|
-
|
-
|
|
TOTAL
|
20
|
100,00%
|
Tabel 4-7 menunjukkan bahwa tidak ada responden yang
menjawab “Sangat Tidak Setuju” dan “Sangat Setuju”. Adapun responden yang
menjawab ”Tidak Setuju” sebanyak 2 orang (10,00%), yang menjawab ”Rata-rata”
sebanyak 12 orang (60,00%), dan yang menjawab ”Setuju” sebanyak 6 orang
(30,00%).
Dengan adanya kompensasi yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawannya,
akan memunculkan semangat kerja bagi karyawan. Munculnya semangat kerja bagi
karyawan akan membuat produktivitas kerja meningkat juga.
Berdasarkan analisa pemberian kompensasi yang perusahaan berikan kepada
karyawan, penulis menemukan bahwa kompensasi-kompensasi yang diberikan oleh
perusahaan cukup baik sehingga dapat meningkatkan produktivitas karyawannya
secara umumnya. Hal ini dapat dilihat dari adanya semangat kerja karyawan dan
kepuasan karyawan terhadap kompensasi-kompensasi yang perusahaan berikan.
Hal-hal tersebut merupakan indikasi dari naiknya produktivitas kerja karyawan.
V.Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya, maka
penulis mengemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja
karyawan adalah kompensasi. Pemberian kompensasi yang baik dapat mendorong
semangat kerja karyawan untuk lebih berprestasi lagi di dalam lingkungan
kerjanya. Dengan demikian produktivitas kerja karyawan tersebut akan meningkat.
3. Adapun kompensasi-kompensasi yang
perusahaan berikan antara lain:
a. insentif, berupa uang kerajinan, uang lembur, kenaikan gaji bagi
karyawan yang berprestasi.
b. kompensasi pelengkap, berupa: pesangon, tunjangan kesehatan,
asuransi kerja, dan Tunjangan Hari Raya (THR).
4. Berdasarkan hasil penelitian, penulis
menyimpulkan bahwa kompensasi-kompensasi yang diberikan oleh perusahaan sudah
cukup baik sehingga secara umum dapat meningkatkan produktivitas karyawannya.
DAFTAR PUSTAKA
Dessler,
Gary. 2003. Human Resource Management.
Edisi Kesembilan. New Jersey: Prentice Hall.
Ellis, J. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Dasar dan
Kunci Keberhasilan. Jakarta: Gunung Agung.
Filippo.
2000. Manajemen Personalia Jilid Kedua.
Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.
Handoko, T. Hani. 2004. Manajemen.
Edisi Kedua. Cetakan Kedelapan belas. Yogykarta: BPFE.
Hasibuan, Malayu. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
CV. Haji Mas Agung.
Heizer,
Jay and Barry Render. 2004. Operation
Management. Edisi Ketujuh. New Jersey: Prentice Hall.
Moekijat.
2000. Manajemen Personalia dan Sumber
Daya Manusia. Cetakan Keempat. Bandung:
Penerbit Mandar Maju.
Ravianto,
J. 2005. Produktivitas dan Pengukuran.
Cetakan I. Jakarta: Lembaga .Sarana Informasi Usaha dan Produktivitas.
Ruki, Achmad. 2006. Sistem Manajemen
Kinerja. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Sinungan, M. 2003. Produktivitas. Cetakan Kedua. Jakarta: Bumi Aksara.
Langganan:
Postingan (Atom)
Entri Populer
-
PERANAN, FUNGSI UANG DALAM PEREKONOMIAN 1. Sejarah Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat ...
-
STRENGTHS ; merupakan berbagai kekuatan internal sumber daya organisasi perusahaan WEAKNESSES ; merupakan berbagai kelemahan inter...
-
Terminologi Total Quality Management (TQM),Total Quality Control (TQC) dan Quality Assuranse (QA) Mata Kuliah : Penjaminan Mutu Pendidi...
-
Peranan Sistem Pendidikan Tinggi yang Ber- Character sebagai Aplikasi Sistem dan UU Sisdiknas By. Nur Aisyah,SE,MM NIDN. 0109106...
-
PERTEMUAN XI STRATEGI PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG EFEKTIF by: Nur Aisyah,SE,MM Keselarasan antara perencanaan sumber daya manusia (...
-
P engantar Pasar Modal dan Pasar Uang Kekuatan ekonomi suatu bangsa tercermin dari kelengkapan dan efektifitas lembaga pasar yang dimiliki...
-
DNAberita..Digital news acces Headlines | Economy | Law | Politic | Sports | IT | Lifestyle | Entertainment | Profile | Leisur...
-
MATA KULIAH PEMASARAN GLOBAL STIE EKA PRASETIA... STRATEGI KEUANGAN Nur Aisyah,SE,MM www.aisyahnasution.blogspot.com Strategi Keuangan...
-
ANALISA PEMBERIAN KOMPENSASI GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KINERJA KARYAWAN PADA AKUBANK ICM MEDAN Oleh Nur Aisyah,SE,M...